Jepang adalah salah satu negara tujuan populer, baik untuk pekerja, pelajar, maupun wisatawan. Selain menjadi negara yang terkenal akan kerapian dan kebersihannya, Jepang juga menawarkan pengalaman budaya yang unik serta lingkungan yang aman. Ditambah lagi posisinya sebagai negara maju mendukung sistem pendidikan dan teknologi yang maju pula. Berdasarkan beberapa alasan tersebut, banyak orang yang berminat untuk pergi ke Jepang bahkan menetap di sana.
Sebelum memutuskan untuk pergi ke Jepang, ada hal penting yang perlu kamu pertimbangkan. Hal tersebut adalah mengetahui gambaran umum biaya hidup di Jepang. Biaya hidup di Jepang bisa bervariasi, tergantung kota tempat tinggal dan gaya hidup masing-masing. Berikut adalah gambaran untuk perkiraan biaya hidup di Jepang.
1. Biaya Tempat Tinggal
Tempat tinggal menjadi salah satu bagian pengeluaran terbesar saat tinggal di Jepang. Harga sewa untuk tempat tinggal di Jepang tergantung pada lokasi. Di kota besar seperti Tokyo atau Osaka, harga apartemen studio bisa mencapai ¥60.000 (sekitar 6,8 juta rupiah) hingga ¥120.000 (sekitar 13,6 juta rupiah) per bulan. Sementara di kota-kota kecil atau daerah pinggiran, harga sewa bisa jauh lebih murah, sekitar ¥30.000–¥70.000 per bulan (sekitar 3,4 juta rupiah – 7,9 juta rupiah). Beberapa pelajar atau pekerja memilih tinggal di share house atau asrama untuk menghemat biaya. Biasanya biayanya sudah termasuk listrik, air, dan internet.
2. Biaya Makan
Biaya makan di Jepang cenderung lebih fleksibel. Jika memasak sendiri, pengeluaran bisa ditekan hingga sekitar ¥20.000–¥30.000 per bulan (sekitar 2,2 juta rupiah – 3,4 juta rupiah). Namun, jika kamu memilih untuk makan di luar terutama di restoran, biaya yang dikeluarkan berkisar dari ¥500 (sekitar 56,000 rupiah) untuk makanan cepat saji dan ¥1.000–¥2.000 (sekitar 113,000 rupiah – 227,000 rupiah) untuk satu kali makan di restoran biasa. Untuk menghemat biaya makan, kamu bisa mengombinasikan kedua hal tersebut seperti tetap rutin memasak sendiri dan sesekali makan di luar.
3. Transportasi
Jepang termasuk negara yang memiliki sistem transportasi umum yang sangat terorganisir dan efesian, terutama di wilayah kota-kota besar. Pengeluaran untuk biaya transportasi akan bervariasi tergantung jarak dan frekuensi penggunaannya. Bagi pelajar atau pekerja tetap, ada sistem tiket langganan bulanan (commuter pass) yang harganya bisa berkisar antara ¥5.000 hingga ¥15.000 per bulan (sekitar 569,000 rupiah – 1,7 juta rupiah), tergantung rute. Untuk menghemat biaya transportasi, kamu bisa menggunakan sepeda sebagai alternatif, terutama untuk jarak yang tidak terlalu jauh.
4. Kebutuhan Pribadi dan Hiburan
Kebutuhan seperti sabun, sampo, pakaian, dan keperluan sehari-hari lainnya bisa menghabiskan sekitar ¥5.000–¥10.000 per bulan (sekitar 569,000 rupiah – 1,1 juta rupiah). Untuk hiburan, menonton bioskop, karaoke, atau berkunjung ke tempat wisata juga bisa menambah pengeluaran. Namun, banyak fasilitas publik seperti taman, festival lokal, atau museum yang menawarkan hiburan gratis atau berbiaya rendah.
5. Asuransi dan Kesehatan
Warga asing yang tinggal di Jepang lebih dari 3 bulan diwajibkan untuk mengikuti sistem asuransi kesehatan nasional (National Health Insurance). Biayanya bervariasi tergantung penghasilan, namun rata-rata berkisar antara ¥2.000 (sekitar 227,000 rupiah) hingga ¥20.000 (sekitar 2,2 juta rupiah) per bulan. Dengan asuransi ini, Anda hanya perlu membayar sekitar 30% dari total biaya medis saat berobat.
Setelah melihat gambaran dari kisaran biaya hidup di Jepang, kamu dapat mulai mempertimbangkan biaya dengan lebih matang sebelum pergi dan tinggal di sana. Meskipun biaya hidup di Jepang cenderung tinggi terutama di kota-kota besar, perencanaan yang matang dan tepat akan membantu untuk mengatur dan mengelola pengeluaran dengan efesien. Semoga informasi di artikel ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat untuk kalian yang sedang berencana untuk pergi ke Jepang, ya!
世界をひらき、国をつなぐ
#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関