Membuka Dunia, Menjembatani Bangsa - "世界をひらき、国をつなぐ

Berita

Saturday, 16 March 2024 11:48

Mottainai : Menghormati dan Menghargai Sesuatu Ala Jepang

Bila diterjemahkan, kata mottainai (もったいない) berarti ‘sia-sia’ atau ‘boros’. Mottainai menggambarkan rasa penyesalan atau bersalah atas sesuatu yang belum dimanfaatkan sebaik mungkin.

Di Jepang, kata mottainai melekat erat dalam budaya dan cara berpikir penduduknya sejak dulu dan diwariskan secara turun temurun. Mottainai mencerminkan semangat tradisional Jepang dalam menghormati sesuatu atau usaha seseorang dengan cara menghargai dan memanfaatkannya semaksimal mungkin, agar tidak ada hal yang disia-siakan. Dalam praktiknya, mottainai mengajarkan bahwa berbagai hal dapat dilakukan agar terhindar dari kesia-siaan dan bermanfaat bagi kelanjutan hidup. Dengan begitu, hidup yang dijalani akan jauh dari rasa penyesalan dan rasa bersalah.

Kata Mottainai dapat digunakan untuk mengungkapkan perasaan menyesal seperti misalnya “Seharusnya aku tidak melakukan itu” atau “Saya melakukan hal yang sia-sia”. Bisa juga digunakan saat terlalu boros membeli barang yang sebenarnya tidak diperlukan yang mana hal tersebut sia-sia, atau membuang barang yang sebenarnya masih bisa digunakan kembali.

Mottainai juga sering digunakan untuk mengungkap penyesalan tentang waktu serta kesempatan yang terlewat tanpa digunakan sebaik-baiknya. Seperti misalnya kita punya waktu dan kesempatan untuk belajar kanji untuk memperlancar bahasa Jepang, tetapi dalam jangka waktu tersebut malah kita gunakan untuk melakukan hal-hal yang tidak produktif. Padahal, waktu adalah satu hal yang tidak bisa diulang kembali, dan menyia-nyiakan waktu adalah hal yang sangat disayangkan.

Ada beberapa penerapan mottainai dalam kehidupan sehari-hari Jepang, yaitu:

1. Tidak mubazir makanan

Masyarakat Jepang sejak anak-anak sudah dibiasakan untuk mengambil makanan secukupnya sehingga tidak mubazir. Tidak hanya saat makan di rumah, saat makan di restoran pun mereka akan memesan secukupnya agar tidak ada makanan sisa yang terbuang.

 

2. Menghindari sifat konsumtif

Sifat konsumtif yang sering digunakan adalah kebiasaan boros untuk membeli sesuatu yang sebenarnya tidak diperlukan. Jika ingin membeli sesuatu, harus dipikirkan terlebih dulu apakah sesuatu itu adalah kebutuhan atau hanya keinginan yang nantinya tidak diperlukan.

 

3. Merawat barang sebaik mungkin

Mottainai mengajarkan untuk menjaga dan merawat sumber daya dengan sebaik mungkin. Konsep ini berkaitan dengan konsep 3R+R (reduce : mengurangi, reuse : menggunakan kembali, recycle : mendaur ulang, dan respect : menghormati). Penerapannya adalah dengan menjaga barang yang dimiliki dengan sebaik mungkin dan mengurangi pemborosan sumber daya alam.

 

4. Memanfaatkan barang bekas

Barang bekas dapat dimanfaatkan jika masih memadai untuk digunakan. Dengan memanfaatkan barang bekas, kita tidak hanya mendapatkan suatu barang dengan harga yang lebih murah, tetapi juga dapat membantu menjaga lingkungan.

Nuansa mottainai mengajarkan kita untuk memahami bahwa kita tidak boleh menyia-nyiakan sesuatu. Mottainai juga menunjukkan bahwa tindakan individu bisa jadi akan memengaruhi gerakan yang lebih besar. Seperti misalnya saat akan membuang sampah di sungai, kita mungkin berpikir jika hanya satu sampah maka tidak akan menjadi masalah. Tetapi jika 100 orang lainnya berpikiran sama, maka sampah-sampah tersebut akan dengan cepat mencemari sungai dan lingkungan sekitarnya.

Maka dari itu, praktik mottainai menjadi contoh bagus untuk dilakukan demi keberlangsungan hidup yang lebih baik.

 

世界をひらき、国をつな

#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関 

 

© 2025 Macca Nihongo. All Rights Reserved. Website by JA