Sebuah inisiatif tengah dilakukan untuk mempertahankan kenangan seorang warga Jepang yang masih muda yang menjadi korban bom atom Hiroshima tahun 1945 dengan menambahkan catatan mengenai diri serta karyanya ke daftar warisan dokumenter UNESCO. Gadis itu menjadi terkenal karena origami burung bangaunya.
Memori Dunia UNESCO adalah program yang bertujuan melestarikan warisan dokumenter kemanusiaan di penjuru dunia.
Sebuah kelompok yang termasuk keluarga korban itu, Sasaki Sadako, mengatakan pada Jumat (17/02/2023) bahwa pihaknya bekerja bersama badan-badan lain, termasuk satu kelompok Amerika, untuk mencoba agar catatan Sadako terdaftar di program itu.
Ditambahkan bahwa pihaknya berencana menyerahkan pendaftaran tahun depan, dengan harapan agar pendaftaran rampung tahun 2025. Peringatan 80 tahun bom atom atas Kota Hiroshima, Jepang barat, akan diadakan pada tahun itu.
Sadako terpapar radiasi dari ledakan bom atom saat ia berusia dua tahun. Sebelum ia meninggal karena leukimia pada usia 12 tahun, ia melipat banyak origami burung bangau di ranjang rumah sakit sambil berdoa untuk sembuh.
Berkat kisahnya, burung bangau menjadi simbol harapan bagi perdamaian di Jepang serta di luar negeri. Patung yang berdiri di atas Monumen Perdamaian Anak di Taman Peringatan Perdamaian di Kota Hiroshima terinspirasi darinya.
Keponakan Sadako, Sasaki Yuji, yang menjadi penggagas inisiatif itu, mengatakan ingin menyebarluaskan pesan perdamaian Sadako, agar negara-negara tidak lagi dibolehkan menggunakan senjata nuklir.
Sumber : nhk.or.jp
世界をひらき、国をつなぐ
#インドネシアの実習生送り出し機関 #育成就労ビザ #送り出し機関